Senin, 13 Agustus 2012

Monitoring Trafik Jaringan Pada LAN




Monitoring Trafik Jaringan Pada LAN (Local Area Network) Kos Kuning Rowosari  Dengan Parameter RTT (Roundtrip Time)

Gugun Gunawan
Program Studi Teknik Elektronika Telekomunikasi, Politeknik Caltex Riau
gugungunawan911@gmail.com



1.         Pendahuluan
Pada jaringan LAN (Local Area Network) terdapat beberapa komputer yang saling terhubung ke network. Setiap komputer mempunyai daya komputasi sendiri dan juga dapat mengakses resource yang ada di LAN seperti, data ataupun perangkat. Dan pada saat jaringan lambat kita harus tahu apa penyebab lambatnya jaringan. Dan itulah salah satu gunanya monitoring jaringan.
Monitoring jaringan merupakan salah satu bagian dalam manajemen jaringan dimana monitoring berfungsi untuk mengevaluasi peforma dan untuk melihat efisiensi dan stabilitas operasional. Analisa dan monitoring trafik diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan jaringan dengan penggunaan analisa statistik untuk memperoleh karakteristik trafik. Statistik ini menggambarkan tentang kualitas layanan dan trafik jaringan. Karena adanya keragaman kebutuhan bandwidth oleh arus trafik yang dihasilkan dari aplikasi berbeda.
Kenapa penulis melakukan monitoring jaringan pada kos kuning, karena di kos kuning tersebut trafik data yang terjadi cukup padat dimana terdapat 14 user dan juga di kos tersebutlah penulis tinggal. Penulis ingin melihat bagaimana kinerja dari jaringan yang ada. Dan situs yang akan dicoba adalah www.kaskus.us, karena situs tersebut yang rutin penulis kunjungi setiap harinya dan merupakan situs kebanggaan indonesia. Percobaan dilakukan pada jam 17.00 dimana lalu lintas data cukup padat.
Pada percobaan ini monitoring trafik jaringan menggunakan PING (Packet Internet Gopher) yang digunakan untuk menguji kemampuan sebuah host berkomunikasi atau mengirim data ke luar. Perintah dari ping ini akan nenunjukkan jumlah data yang hilang sewaktu berkomunikasi dan time to live (TTL). Dan juga kita melihat  Round Trip Time (RTT), yaitu waktu yang diperlukan oleh suatu sinyal atau paket data untuk berjalan dari sumber ke tujuan dan kembali lagi ke sumber. Waktu yang sedikit berarti trafik bagus.
Dengan menggunakan data yang didapat dari ping kemudian dicari nilai PDF (Probability Density Function) yang menyatakan nilai kemungkinan dari setiap kejadian dan nilai CDF (Cumulative Density Function) yang menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu, setelah itu dari hasilnya maka akan didapat informasi mengenai kinerja dari jaringan dan tentang prediksi yang berhubungan dengan kinerja jaringan tersebut.
Pada paper ini saya akan menjeaskan tentang Ping dan pengambilan data dengan PDF dan CDF pada bab 2. Selanjutnya di bab 3 saya akan melihatkan hasil dan kemudian analisanya dan dilanjutkan dengan kesimpulan pada bab 4.

2.         Metode
Sebelum kita melihat bagaimana metode monitoring trafik jaringan pada LAN kos kuning maka kita harus tahu dulu sebelumnya bagaimana topologi jaringannya.


Pada gambar diatas terlihat bagaimana topologi dari jaringan kos kuning dimana kita menggunakan kabel UTP dengan transmisi data digital hingga 100 megabit per detik, Frequensi up to 100Mhz dan dengan konektor RJ 45. Terdapat 14 user aktif pada jaringan kos kuning.

2.1      Ping
Ping merupakan utilitas untuk memeriksa konektivitas antar jaringan melalui sebuah protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dengan cara mengirim sebuah paket ICMP (Internet Control Message Protocol) kepada alamat ip yang hendak di uji konektivitasnya. Ping yang bagus akan menampilkan pesan reply pada layar monitor dan jika Request Time Out berarti tidak ada konektivitas yang terjadi. Kualitas jaringan dinilai berdasarkan waktu pergi dan pulangnya paket dan jumlah paket yang hilang. Jika keduanya memiliki nilai yang semakin kecil maka trafik akan dinilai bagus.
Contoh penggunaan ping :
·  ping localhost atau 127.0.0.1 (untuk menguji konfigurasi network host)
·  ping 202.150.226.1 (menguji hubungan dari localhost ke host luar)
·  ping www.yahoo.com (menguji hubungan localhost ke host yahoo)
·  ping 202.150.226.1 -a (mendapatkan domain name host luar berdasarkan IP Address)
·  ping 202.150.226.1 -t (ping terus menerus, menghentikanya dengan Ctrl-C)
·  ping 202.150.226.1 -n 10 (ping host sebanyak 10 kali – n=number)
·  ping 202.150.226.1 -l 1000 (ping host dengan data sebanyak 1000 bytes)
Pada paper ini langkah pertama dalam monitoring jaringan menggunakan ping adalah dengan melihat respon time ke situs tertentu terhadap ukuran paket loopback yang berbeda-beda. Dengan melakukan perintah ping ke situs target dengan jumlah 10 iterasi dan ukuran paket icmp mulai dari minimal misalnya 8 byte sampai dengan ukuran maksimal hingga nilai respon time tak terdefinisi atau terjadi “RTO (request time out)”. Contohnya : "Ping www.kaskus.us –n 10 –l 32 –i 225”, yaitu perintah ping ke website kaskus dengan ukuran file icmp 32 byte iterasi 10 kali dan TTL 225. Dan ping akan dilakukan terus menerus hingga terjadi RTO, setelah itu barulah berhenti dan kemudian datanya dijadikan ke grafik agar lebih mudah dibandingkan dan dari grafik tersebut akan terlihat bagaimana respon time ke situs tersebut dengan ukuran paket loopback yang berbeda-beda.
Langkah kedua adalah melihat pengaruh besarnya paket terhadap RTT dalam rentang waktu tertentu. Dengan mekukan perintah ping ke situs yang sama dengan yang sebelumnya tetapi dengan iterasi sebanyak 1000 kali dan ukuran file yang berbeda, kita ambil contoh, yaitu 128B, 512B, dan 1000B. Kemudian dari data yang didapat dijadikan kedalam bentuk grafik yang kemudian dilihat dan dibandingkan nilai RTTnya.

2.2      PDF dan CDF
Langkah selanjutnya adalah dengan melakukan analisa statistik. Data yang telah didapat tadi akan diolah dan dicari nilai PDF dan CDFnya. Nilai PDF dan CDF tersebut akan membantu kita dalam menarik kesimpulan yang menunjukkan keadaan sesungguhnya. Analisa statistik ini akan membuat kita dapat lebih mudah melihat gambaran karakteristik dari kinerja jaringan.

2.2.1      PDF (Probability Density Function)
Fungsi kepadatan probabilitas atau probability density function menyatakan nilai probabilitas dari setiap keajadian X dan dituliskan dengan p(X). Contoh pada kasus kita ini adalah dimana X merupakan tiap-tiap ukuran paket data dari data pada langkah sebelumnya, dengan RTT range 25 ms. Caranya, nilai RTT terkecil kemudian tambahkan 25 ms itu jadi range pertama, dan lanjutkan sampai data RTT terbesar masuk dalam range terakhir. Nilai PDF akan menampilkan kemungkinan jumlah data dalam range. Nilai semua kemungkinan adalah 1. Jadi, jika nilai kemungkinan atau probabilitas suatu range semakin tinggi maka jumlah data pada range tersebut semakin besar

2.2.2      CDF (Cumulative Density Function)
Fungsi kepadatan kumulatif atau Cumulative Density Function adalah fungsi yang menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu (1). Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya jumlah nilai kemungkinan adalah 1.

3.         Hasil dan analisa

3.1      Respon time ke situs kaskus dengan ukuran paket loopback yang berbeda-beda dengan jumlah 10 iterasi dari masing – masing paket data.


Idealnya semakin besar paket data maka semakin besar RTTnya, tetapi dari Gambar 3.1. diatas kita tidak dapat mengatakan semakin tinggi paket data maka semakin besar rata – rata RTTnya karena dari grafik nilainya turun naik. Hal ini terjadi karena pada saat pengetesan data kemungkinan trafik data pada jaringan lagi tinggi sehingga walaupun paket datanya kecil tetapi trafik pada jaringan itu sendiri tinggi maka nilai RTTnya akan besar dan bisa saja pada saat pengetesan paket data yang berukuran besar trafik pada jaringan rendah oleh karena itu nilai RTTnya juga akan rendah.

3.2      Melihat pengaruh besarnya paket terhadap RTT dalam rentang waktu tertentu



Pada grafik diatas sumbu X merupakan urutan paket data, jadi karena jumlah iterasinya 1000 maka urutan paket datanya adalah dari 1 sampai dengan 1000. Urutan paket data ini kita asumsikan sebagai domain waktu. Dan sumbu Y merupakan RTT.
Pada Gambar 3.2 terlihat bahwa trafik semakin tinggi ketika berada pada urutan ke 599 sampai dengan 1000. Dan terjadi lonjakan tertinggi pada saat itu dengan RTT mencapai 1200 ms. Lain halnya dengan Gambar 3.3. dan 3.4 tidak ada lonjakan yang begitu signifikan.
Jika perbandingannya merupakan RTT dan waktu maka tidak ada kondisi ideal. Karena bisa jadi seperti yang sebelumnya telah dijelaskan bahwa trafik pada jaringan bisa tiba – tiba tinggi ataupun rendah tergantung dari user.

3.3      Analisa Statistik

3.3.1      Grafik Kemunculan

·       128 byte


·       512 byte


·       1000 byte

Pada grafik kemunculan Gambar 3.5. terlihat pada range pertama yaitu 57 – 81 mucul sebanyak sekitar 600 kali dan semakin tinggi RTTnya semakin jarang mucul. Dengan melihat hal tersebut dapat bisa dibilang trafik jaringan berada dalam keadaan bagus dengan lebih dari 50% RTTnya berkisaran 57 ms – 81 ms. Dan kejadian yang hampir sama pada Gambar 3.6. dan 3.7. 
3.3.2      Grafik PDF 
·       128 byte
 
·       512 byte
·       1000 byte

Seperti teori yang telah dijelaskan sebelumnya pada bab 2 mengenai PDF bahwa, nilai PDF akan menampilkan kemungkinan jumlah data dalam range. Nilai semua kemungkinan adalah 1. Jadi, jika nilai kemungkinan atau probabilitas suatu range semakin tinggi atau mendekati 1 maka jumlah data pada range tersebut semakin besar. Pada Gambar 3.8. , 3.9. dan 3.10. terlihat bahwa jumlah data yang terbanyak adalah yang berada pada range terkecil disetiap masing – masing grafik.
3.3.3      Grafik CDF

·       128 byte
·       512 byte
·       1000 byte

CDF menjumlahkan nilai kemungkinan sampai suatu kejadian tertentu, dalam hal ini adalah 1. Jadi kebalikan dari pdf jika pada pdf bahwa yang mendekati 1 memiliki jumlah data yang terbanyak maka pada cdf terbalik. Seperti yang sebelumnya, pada Gambar 3.11. , 3.12. dan 3.13. bahwa jumlah data yang terbanyak adalah range yang terkecil pada masing – masing grafik. Dan dan pada ketiga grafik tersebut nilai range yang terkecil berkisar pada 0.5 dan 0.6.
4.         Kesimpulan

  •   Trafik dan kinerja dari jaringan kos kuning dan server dari website kaskus berada dalam keadaan bagus, dimana selain RTT yang kecil juga karena packet loss hanya sedikit bahkan sangat sedikit karena dari 1000 kurang dari 10 paket yang hilang.
  •  Analisa RTT sangat tergantung keadaan jaringan - termasuk salah satunya adalah besarnya bandwidth dan waktu memproses paket. bila kita uji waktu respon ping pada jaringan yang luang (kosong) dan memiliki bandwidth cukup besar - maka perubahan respon RTT yang didapat memang tidak/kurang signifikan.